Penyelidikan ini adalah penyelidikan saya yang pertama selama saya mulai memikirkan tentang pengembangan materi Matemaika.
Dalam inti artikel saya kali ini, saya akan membahas meresensi dari atikel saya yang berjudul “APLIKASI GEOMETRI UNTUK PANJANG SEMU BENDA”, dalam artikel ini saya membahas bagaimana panjang relatif benda yang kita lihat, saya memberi judul semu karena saya menganggap benda yang kita lihat selama ini memiliki panjang semu yang berbeda-beda tergantung dari jarak berapa kita melihatnya, seperti kalau kita melihat sebuah tower dari jarak 10 meter kemudian kita ukur tower tersebut dengan sebuah penggaris yang memiliki jarak tertentu dengan pengamat akan memiliki panjang yang berbeda dengan panjang tower di penggaris pada jarak kita dengan tower yakni 30 meter dan memiliki jarak tertentu dengan pengamat, oleh karena itu dalam artikel ini saya akan memberikan sebuah formula atau rumus yang saya temukan dengan pendekatan geometri.
Pendekatan geometri yang saya maksud ini adalah luas tiga buah bangun ruang , yakni luas segitiga pertama atau kita tulis L, kemudian segitiga kecil atau kita tulis l, dan luas trapesium.
Kita misalkan panjang asli benda adalah Po, kemudian panjang benda dalam penggaris adalah P1, dan jarak antara pengamat dengan benda yang diamati adalah ho, kemudian jarak antara penggaris atau alat pengukur dengan benda adalah h1, dan jarak antara alat pengukur dengan peneliti adalah h2, dari sini kita mendapatkan segitiga ABC atau segitiga besar yang luasnya L dari mata pengamat dengan panjang asli benda (bisa pembaca membayangkan menarik garis dari titik ujung benda ke mata pengamat, begitu juga titik ujung lawannya ditarik sebuah garis tepat ke mata pengamat), selanjutnya hal yang sama dilakukan pada alat ukur, tapi bedanya adalah satu ujung harus pas pada satu garis yang menghubungkan satu titik pada titik benda asli dengan mata pengamat, titik sebaliknya juga harus pas dengan titik di ujung benda asli dengan mata pengamat, dari sini kita mendapatkan segitiga DEB atau segitiga kecil atau dapat ditulis l, kemudian jarak antara benda asli (h1) dengan alat ukur membentuk trapesium ADEC, dari sini kita membuat rumus luas segitiga ABC atau segitiga besar, luas segitiga DEB atau segitiga kecil, dan luas trapesium ADEC. lihat gambar.
perhatikan segitiga ABC yang biasa kita sebut segitiga besar, kemudian segitiga kecil yakni DEB,dan trapesium ADEC.
Luas segitiga ABC atau segitiga besar ( L ) = ½( Po x ho )
Luas segitiga DEB atau segitiga kecil ( l ) = ½( P1 x h2 )
Kemudian luas trapesium ADEC( Lt ) =[ ½( Po + P1 )] x h1
Dari ketiga rumus diatas kita akan mencari panjang benda menurut alat ukur atau P1 atau saya menyebutnya panjang semu benda dengan cara menyamakan laus dari bangun ruang tersebut menjadi:
Luas segitiga ABC ( L )= ( Luas segitiga DEB ( l ) ) + Kemudian luas trapesium ADEC( Lt )
½( Po x ho ) = ½( P1 x h2 ) + [ ½( Po + P1 )] x h1
½( Po x ho ) = ½( P1 x h2 ) + [ ½( Po + P1 )] x h1
½( Po x ho ) = ½[( P1 x h2 ) + ( Po + P1 ) x h1]
Po x ho = P1 x h2 + ( Po + P1 ) x h1
Po x ho = P1 x h2 + (Po x h1+ P1 x h1
Po x ho - Po x h1= P1 x h2 + P1 x h1
Po x ho - Po x h1= P1 x(h2 + h1)
P1 x(h2 + h1) = Po x ho - Po x h1
P1 = [Po x ho - Po x h1]/ (h2 + h1)
P1 = [ho - h1] Po / (h2 + h1)
P1 = [(ho - h1) / (h2 + h1)] x Po...... h2 + h1 = ho dan ho - h1 = h2
P1 = [(h2/ ho] x Po
Jadi panjang semu benda adalah P1 = [(h2/ ho] x Po, dengan :
P1 = Panjang benda menurut alat ukur atau panjang semu benda
h2 = Jarak antara mata pengamat dengan alat ukur atau penggaris
ho = Jarak benda yang diamati dengan mata pengamat
Po = Panjang asli benda
Menurut saya (penulis) rumus ini berlaku juga dengan mengukur kecepatan, suhu, dan radiasi semu benda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar